RumusTogel 2D Cara Cari Ekor Hk Jitu Bukan hal yang mudah untuk mendapatkan rumus togel ekor tunggal Hongkong yang benar-benar jitu Teknik Rumus TOGEL Hongkong Mencari Angka 4D Jitu HK Terbaru July 21, 2020 pkonline rumus togel 0 Disaat kami yang sudah berdiri sejak tahun 2010 pengalaman 10 tahun siap memberikan Teknik memecahkan Angka 4D Jitu
RHEMA HARI INI Ulangan 2813 TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkaumendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari inikaulakukan dengan setia, Hari itu mendung gelap sudah menggantung sejak pagi, Linny hanya bisa berharap nanti malam tidak turun hujan. Telah seminggu penuh, hujan turun hampir sepanjang hari, usaha kuliner Linny jadi sepi pengunjung. Hal ini masih ditambah dengan diberlakukannya lagi PSBB, jalan-jalan jadi lengang karena banyak orang memilih tetap di rumah saja. Suasana hati Linny jadi ikut kelabu, rasanya jadi tidak semangat untuk bekerja. Ibu Linny yang mengetahui hal ini, berusaha menghibur, “ Tidak apa-apa Lin, semua juga merasakan hal yang sama. Memang ini saatnya semua sedang lesu. Bersabar saja ya.” Apa yang dikatakan ibu Linny memang ada benarnya. Dampak pandemi dan krisis ekonomi dirasakan oleh hampir semua masyarakat dan semua jenis usaha. Akan tetapi kita harus sadar bahwa ada satu dimensi berkat Tuhan yang bisa membawa kita untuk diberkati di semua musim. Ada berkat sangat spesial yang akan Tuhan curahkan dalam hidup setiap kita, yaitu dalam situasi seperti apapun Tuhan mau membawa kita tetap naik dan bukan turun. Ini bukanlah jenis berkat yang kadang naik kadang turun, tetapi terus naik dan terbang tinggi bagai rajawali. Belajar dari kisah Yusuf, yang walaupun nasip seakan tak berpihak kepadanya, namun Yusuf tak pernah menyerah akan janji Tuhan. Karena itulah berkat Tuhan juga tak pernah meninggalkan Yusuf, selalu ada pertolongan Tuhan yang ajaib dalam setiap musim kehidupan Yusuf. Inilah berkat semua musim yang ingin Tuhan berikan bagi kita semua. Walaupun seolah keadaan kita saat ini tengah terjepit, walaupun seolah bisnis atau pekerjaan kita tidak ada harapan lagi, tetapi berkat Tuhan akan selalu memelihara kita. Akan ada campur tangan Tuhan yang membuat kita bisa tetap naik meskipun situasi dunia sedang tidak baik. Jika kita baik-baik mendengarkan perintah Tuhan, menangkap dan memegang erat setiap rhema yang Tuhan sampaikan melalui gereja kita, maka Tuhan akan menjadikan kita kepala dan bukan ekor. Tangan Tuhan yang akan mengangkat kita terus naik dan bukan turun dalam setiap musim kehidupan yang kita lalui. PF RENUNGAN Dalam SITUASI APA PUN, Tuhan mau membawa kita TETAP NAIK dan bukan turun. APLIKASI 1. Menurut Anda, apa yang Tuhan inginkan bagi setiap anak-anakNya? 2. Pertolongan Tuhan apa yang pernah Anda dapatkan ketika Anda sedang sangat membutuhkannya? 3. Apa yang harus Anda lakukan agar Tuhan bisa membawa Anda tetap naik dan bukan turun? DOA UNTUK HARI INI Tuhan Yesus, kami teramat percaya bahwa rencana-Mu besar bagi setiap kami. Engkau ingin agar kami anak-anakMu tetap naik dan bukan turun dalam situasi apapun. Kami mau pegang erat janji-Mu Tuhan, dan kami akan terus berusaha mengerjakan apa yang ada di tangan kami saat ini sebaik mungkin. Kami percaya, berkat-Mu ada dalam setiap musim kehidupan kami. Terimakasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.
Geschützt Mitgliederbereich › Kategorie: Anleitungen › rumus kepala 4 digit ekor 4 digit all dan menang segera dibayar bersama dengan amat cepat oleh bandar bo prize 123 yang dimiliki oleh GARENA4D agar telah bukan harus diragukan kualitasnya. Supaya GARENA4D jadi nomor satu diantara kumpulan julukan julukan bandar togel hadiah
Pdt. Bigman Sirait Kita sudah menjelajah Alkitab dalam memaknai istilah kepala bukan ekor, yang sering terucap dalam berbagai doa berkat yang tak seimbang. Tak seimbang, karena sejatinya umat Allah hanya akan jadi kepala jika mereka taat, namun sebaliknya, menjadi ekor jika mereka tidak taat. Seharusnya diingatkan kamu kepala bukan ekor, tapi juga bisa ekor dan bukan kepala, sebagai konsekwensi ketaatan. Tapi kebiasaan “mendiskon” Firman Allah nyaris menjadi tradisi yang menyedihkan dalam berbagai khotbah. Yang penting pendengar senang, bukan lagi Tuhan senang. Nah, ketika kepala menjadi ekor, kita jadikan sebuah momentum perenungan lewat berbagai “musibah” yang melanda para pendeta yang mengklaim diri sebagai kepala dan bukan ekor. Berbagai peristiwa mulai dari Amerika, Korea, Singapura, Indonesia, bahkan Nigeria yang terbilang Negara miskin, ternyata memiliki pendeta yang kelas “kepala”, karena amat sangat kaya raya dengan angka ratusan miliar hingga triliunan rupiah. Disebut kepala, karena itu adalah klaim dari diri mereka sendiri. Bahkan mereka mengklaim orang mendukung pelayan mereka, selalu berlimpah berkat. Dan celakanya, umat menelan mentah-mentah, tak ada sikap kritis yang semestinya mewarnai orang beriman. Mengapa mereka mengklaim diri sebagai kepala? Apa yang menjadi parameternya? Jangan kaget, karena parameter yang dipakai sangat kuantitatif, kekayaan, kesehatan. Semakin besar kekayaan yang dimiliki, semakin terbukti dia adalah orang yang sangat diberkati. Jangan tanya ayat Alkitabnya dimana, karena memang Anda tak akan menemukan itu, sekalipun membolak-balik Alkitab berkali-kali. Dan, jika pun ada, semua ditafsir dengan mengabaikan konteksnya. Pada umumnya, Abraham, Ishak, yang terus berlipat kekayaannya menjadi contoh yang paling disukai. Tapi mengabaikan nabi Elisa yang menolak pemberian harta yang limpah dari panglima Naaman. Apalagi para rasul di PB yang ternyata tak satupun yang kaya. Zakheus, pemukut cukai yang bertobat, mempersembahkan separuh dari hartanya untuk orang miskin. Bukannya tambah kaya, malah menjadi menurun, tapi saat yang bersamaan, dia menjadi orang yang berbahagia, dan disebut oleh Tuhan Yesus sebagai anak Abraham. Jadi pemaksaan makna ayat Alkitab, hanyalah untuk pembenaran diri. Lagi-lagi umat dituntut teliti. Karena itu, menjadi ironi, ketika para pendeta super kaya tersandung isu penggelapan, ataupun manipulasi penggunaan keuangan gereja, menjadi asset pribadi. Umat yang punya hati nurani, ataupun umat yang jengkel karena merasa tertipu berusaha membongkarnya. Tak semua bisa, karena legalitas hukum yang lemah, dan juga mafia hukum yang bergentanyangan menawarkan jasa. Kaya raya karena penggelapan uang, namun mengklaim diri kepala, bukankah itu amat sangat menyedihkan. Apalagi jika menelisik kehidupan keluarganya. Aneh tapi nyata, karena sangat kontras dengan khotbah, apalagi tuntutan Alkitab. Jika bukan keributan suami istri, hingga tuntutan perceraian, ada juga keributan antara anak dan mantu, atau antara anak yang saling berebut posisi. Atau, riak keributan tak tampak menggelombang, namun anggota keluarga amat sangat tertekan, bahkan depresi. Belum lagi perilaku moral yang tak terpuji. Maklum, kekayaan memang sangat membutakan. Biasanya seribu satu dalih disampaikan, tapi lagi-lagi hanya untuk pembenaran diri. Mereka hampir selalu lolos tanpa sanksi yang berarti, karena umat tak pernah mampu tegas dalam bersikap benar. Umat yang tanpa sadar justru menjadi pendukung kejatuhan sang hamba Tuhan. Semua bersama menjadi pendosa. Ironisnya, alsannya kasih, mengampuni, dan berbagai kata yang kehilangan kekuatan kebenaran yang harus ditegakkan, bukan diabaikan. Bukan kasih juga, menegur, bahkan menghajar? Ibrani 125-6. Tapi pengkultusan memang semakin menggila, karena ternyata banyak juga umat yang punya agenda pribadi, ingin dekat dan jadi “orang kepercayaan”. Akhirnya “saling menjatuhkan”, dan jatuh bersama. Lalu, jika mengkritisi pajak para pendeta, ini juga menjadi isu menarik. Pendeta bukanlah orang yang bebas pajak, melainkan wajib pajak. Dan pajak adalah untuk kesejahteraan rakyat banyak. Sebagai pendeta, tentu saja digugat untuk menjadi teladan bagi banyak orang, apalagi rakyat Indonesia terdiri dari berbagai agama, dan masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Bagaimana mungkin kita meneriakkan kebenaran di dalam Kristus, jika dalam tanggung jawab umum sebagai warga Negara ternyata kita lalai, atau bahkan sengaja menghindarkan diri. Kewajiban membayar pajak pasti akan terasa berat bagi mereka yang kaya raya, namun tak rela hartanya berkurang. Padahal, di sisi lain, membayar pajak amat sangat menyenangkan, karena bisa menjadi berkat bagi saudara yang lain, yang hidup dalam kesusahan. Nah, jadi, ketika seseorang dikenal kaya raya, maka dengan mudah kita bisa meneliti, seberapa besar pajak yang dibayarkannya. Artinya, para petugas pajak dapat dengan segera menghitung besarannya. Sayangnya, fakta menunjukkan, tak sedikit para petugas pajak yang memanfaatkan kesempatan untuk keuntungan diri sendiri. Begitu juga sebaliknya dengan pembayar pajak. Celakanya yang berlabel pendeta, atau pengurus gereja. Sejatinya, Tuhan Yesus amat sangat jelas sekali berkata Berilah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan, begitu pula kepada Allah Matius 2221. Bahwa ada petugas pajak yang tak benar, itu urusan mereka, tapi urusan kita jelas, yaitu bertindak benar. Apa yang dikatakan Alkitab memang tak terbantah, ada terlalu banyak mereka yang mau melayani, tapi untuk memperkaya diri sendiri, mengambil keuntungan dari pelayanan 2 Korintus 217. Mereka melahap persembahan, persepuluhan, dan membuat berbagai proyek gereja, tapi mengantongi uang, dan menjadikan asset milik pribadi. Umat, yang tak sedikit adalah pengusaha, akuntan, terpana, dan memuluskan semua kesalahan atas nama hak hamba Tuhan. Padahal yang berhak itu, jelas hanya satu, yaitu, Tuhan Yesus Kepala Gereja, lewat gerejanya persekutuan, bersama, organisasi, sistim, bukan perorangan. Manusia adalah mahluk berdosa yang korup, karena itu, sistim di dalam kebersamaan menjadi alat bantu mengontrol pergerakan. Tidak liar, semaunya. Ah, Alkitab, kenapa dipelintir? Sayangnya, umat memakai alat ukur dunia dalam memahami berkat pemeliharaan Tuhan. Lihat dia hamba Tuhan yang diberkati, jemaatnya banyak. Entah bagaimana kebenaran logika ini. Dengan sederhananya, ada banyak agama lain, para guru yang memiliki umat lebih banyak dari warga gereja. Belum lagi apa yang dikatakan Alkitab, bahwa para penyesat gereja akan memiliki banyak pengikut. Mereka akan menyesatkan banyak orang, artinya sangat jelas banyak pengikutnya Matius 245. Kesesatan itu dimulai dari cara yang paling halus, hingga cara-cara kasar, manipulasi posisi, uang. Sejatinya, Alkitab tidak pernah memakai ukuran banyak orang sebagai tanda diberkati. Bahkan Tuhan Yesus sendiri, dengan tegas berkata Banyak orang yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih. Lalu ada juga yang memakai alasan banyak mujizat. Itu berarti diberkati Tuhan, jika bukan, pasti tidak ada mujizat. Semakin nampak, betapa umat tak memahami sepenuhnya pesan Alkitab, bahwa setan juga bisa membuat mujizat. Ingat penyihir di Mesir, juga bisa membuat tongkat jadi ular. Dan Tuhan Yesus sendiri mengingatkan, betapa ada banyak orang akan ditolakNya, padahal mereka yakin sudah bernubuat, mengusir setan, membuat mujizat, dalam nama Tuhan Yesus. Tapi Tuhan Yesus berkata Enyahlah pembuat kejahatan, Aku tidak mengenal engkau Matius 721-23. Ah, begitu terang benderangnya Alkitab memberi ukuran, tanda, agar umat tak terperdaya, tapi ternyata, tetap saja banyak yang terpedaya. Jadi sekali lagi, benarlah Alkitab, banyak yang dipanggil ke gereja, tapi sedikit yang dipilih ke surga. Semoga bukan Anda! Karena itu, kenalilah kepala yang sejati, kepala karena kualitas moralnya, keluarganya, kehidupannya yang terpuji. Cinta Tuhan bukan kekayaan. Melayani Tuhan, bukan melayani diri. Bersyukurlah senantiasa, bukan hanya di kala sehat, tapi juga sakit. Jangan-jangan, yang selama ini yang ada, hanyalah ekor. Selamat mengenali kepala yang sesungguhnya.
SetelahSUKSES dengan 6 batch sebelumnya, kini diadakan kembali One Day Public Workshop "Menjadi Kepala Bukan Ekor" batch #6, sebuah training yang dapat MENGUBAH HIDUP Anda, membawa Anda kepada perubahan MINDSET tentang apa arti SUKSES SEJATI & bagaimana CARA PRAKTIS mencapainya. Untuk pendaftaran, silahkan transfer ke rekening BCA cabang Wisma
Posted on 03/04/2022 In QnA Ditulis oleh Pdt. Yakub Tri Handoko Leave a comment Salah satu janji Allah yang akrab di telinga banyak orang Kristen adalah ini “TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun” Ul. 2813a? Beberapa gereja menjadikan teks ini sebagai bagian dari doa berkat atau doa yang lain dalam ibadah. Beberapa orang Kristen bahkan mengucapkan kalimat ini di pagi hari sebelum melakukan aktivitas lainnya. Mereka meyakini bahwa setiap anak Tuhan pasti akan menjadi kepala. Lebih lanjut, mereka memahami kepala di sini dalam arti jabatan posisi pemimpin, prestasi juara dalam kompetisi, popularitas terkenal, maupun kemakmuran kaya raya, bukan sekadar cukup. Dengan konsep semacam ini tidak heran Ulangan 2813 menjadi salah satu janji paling favorit bagi orang-orang Kristen. Apakah teks ini memang harus ditafsirkan demikian? Benarkah setiap orang Kristen akan menjadi kepala di mana saja dia bersekolah, berlomba maupun dan bekerja? Pembacaan Alkitab yang teliti dan penggunaan logika sederhana sudah memadai untuk mengetahui kekeliruan dalam konsep populer di atas. Pertama, ayat ini seharusnya dipahami secara komunal, bukan personal. Janji-janji di pasal 28 ditujukan kepada seluruh bangsa Israel. Kata ganti yang digunakan di sana adalah maskulin singular, yang menyiratkan bangsa Israel secara keseluruhan. TUHAN sedang berbicara kepada mereka dalam kapasitas mereka sebagai umat yang dikuduskan oleh dan untuk Tuhan 289. Ini juga sesuai dengan salah satu berkat yang dijanjikan, yaitu negeri Kanaan 288, 11. Konsep populer tentang janji-janji ini lebih ke arah personal individualistis. Setiap orang Kristen akan dijadikan kepala. Ini jelas tidak sesuai dengan maksud teks. Kedua, kepala dan ekor dikontraskan dengan bangsa-bangsa lain. Sejak awal pasal 28 Musa sudah mengatakan “TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi” Ul. 281. Di bagian selanjutnya dikatakan “Maka segala bangsa di bumi akan melihat, bahwa nama TUHAN telah disebut atasmu, dan mereka akan takut kepadamu” Ul. 2810. Dalam konteks posisi bangsa Israel di antara bangsa-bangsa inilah janji di ayat 13 diberikan. Konsep populer tentang Ulangan 2813 mendorong orang-orang Kristen untuk mengontraskan dirinya secara personal dengan siapa saja yang ada di sekelilingnya entah di sekolah, pekerjaan atau perlombaan. Mereka bahkan tidak memperhitungkan bahwa di sekeliling mereka juga ada banyak orang Kristen. Ketiga, istilah “kepala” harus dipahami secara figuratif dan benar. Apa arti “menjadi kepala dan bukan ekor”? Konteks Ulangan 28 memberikan petunjuk yang berharga. Secara konsisten ungkapan “kepala – ekor” dihubungkan dengan memberi/menerima pinjaman. Sebelum ungkapan ini muncul, Allah berjanji “engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman” 2812b. Dalam pemaparan tentang kutuk yang akan menimpa bangsa Israel jika mereka melanggar perintah-perintah TUHAN, Musa berkata “Ia akan memberi pinjaman kepadamu, tetapi engkau tidak akan memberi pinjaman kepadanya; ia akan menjadi kepala, tetapi engkau akan menjadi ekor” 2844. Berdasarkan konteks pinjam – meminjam ini, kita sebaiknya memahami “kepala – ekor” dalam arti kebebasan untuk mengatur hidup sendiri. Menjadi kepala berarti menjadi penentu atau pengatur, ekor hanya mengikuti saja apa yang menjadi kemauan kepala. Seperti itu juga orang yang terlilit oleh hutang. Dia menjadi ekor yang hanya mengikuti kemauan orang lain yang memberikan pinjaman kepala. Makna ini juga diteguhkan oleh pemunculan ungkapan “kepala – ekor” di bagian Alkitab yang lain. Yesaya 914-15 menyebutkan tua-tua dan orang-orang yang terpandang sebagai kepala, sedangkan para nabi palsu sebagai ekor. Baik kepala maupun ekor akan dihukum oleh TUHAN. Para nabi seharusnya yang menjadi kepala. Mereka yang menyampaikan isi hati TUHAN, sedangkan raja, para pemimpin, dan seluruh rakyat hanya mengikuti dia saja. Ironisnya, kondisi umat TUHAN justru terbalik. Nabi-nabi kehilangan suara kenabian dan hanya mengekor pihak yang berkuasa. Terakhir, pandangan populer tentang Ulangan 2813 tidak mungkin terpenuhi. Penafsiran populer yang terlalu individualistis pasti menimbulkan banyak kesulitan. Jika menjadi kepala artinya menjadi nomor satu, bagaimana dengan murid-murid Kristen di sekolah Kristen? Bagaimana dengan suatu perlombaan yang diikuti oleh anak-anak Tuhan? Siapa di antara mereka yang akan menjadi kepala dan ekor? Lalu bagaimana dengan banyak orang Kristen yang menjadi karyawan biasa di suatu perusahaan? Apakah itu berarti mereka tidak menerima janji ini? Penafsiran populer hanya memberi ruang bagi orang-orang tertentu saja yang jumlahnya sangat sedikit. Penafsiran yang terlalu personal justru bisa memberi kesan bahwa TUHAN tidak memegang janji-Nya, karena jumlah orang Kristen yang menjadi kepala menurut pandangan populer jauh lebih sedikit daripada yang tidak menjadi kepala. Banyak sekali anak-anak TUHAN yang popularitas, karir dan prestasinya biasa-biasa saja. Lalu bagaimana kita sebaiknya memahami janji TUHAN di Ulangan 2813? Sekali lagi, kata kuncinya adalah komunal. Jika anak-anak TUHAN secara komunal mengasihi dan menaati TUHAN, orang-orang Kristen akan memiliki kapasitas untuk memengaruhi banyak orang, bahkan dunia ini. Kita akan dimampukan untuk merembeskan nilai-nilai kerajaan Allah dan keindahan Injil dalam beragam aspek kehidupan. Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik untuk ditinggali oleh semua bangsa. Soli Deo Gloria. Photo by Ben White on Unsplash
Search Cara Cari Ekor Hk Jitu. Di jaman yang canggih ini tidak lagi dibutuhkan ramalan mimpi dan tafsir dari mbah dukun untuk menembuskan angka togel Hongkong secara jitu dan akurat di sini kita akan membahas tentang prediksi togel dan result togel Singapore, togel singapura, togel Sidney Cara Mencari Jalur Menghindari Ganjil & Genap di Google Maps #MomsHarusTahu Untuk menjadi pemenang dengan
Bahan renungan Ulangan 2813a TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun … Menjadi kepala adalah bagian kita di dalam Kristus. Tuhan ingin Anda menjadi yang terbaik dalam segala hal. Bukan nomor dua atau tiga, tetapi menjadi yang pertama. Tuhan ingin Anda menjadi kepala dalam segala hal yang Anda kerjakan. Dia ingin mengangkat Anda setinggi mungkin. Baca juga SEPANJANG HARI TUHAN MENGULURKAN TANGAN. JANGAN MENOLAKNYA! Itu sebabnya, Tuhan menyediakan jalan yang paling aman dan paling cepat bagi Anda untuk menjadi kepala, yaitu jalan-jalan-Nya. Saat Anda memilih jalan-jalan yang dunia tunjukkan, mungkin seolah terlihat cepat, tetapi Firman Tuhan katakan ujungnya adalah kebinasaan. Memiliki iman kepada Kristus, sama artinya kita memilih untuk hidup dalam jalan-jalan Tuhan dan meninggalkan jalan hidup kita yang salah. Dalam Alkitab, setiap kali orang memilih percaya kepada Kristus, dalam sekejap hidup mereka diubahkan. Salah satunya wanita yang sakit pendarahan selama 12 tahun Markus 525-29. Selama 12 tahun, dia mencoba berbagai tabib untuk sembuh, tetapi keadaannya semakin memburuk. Namun, di saat dia memegang mendekat kepada Yesus dan jumbai jubah-Nya, seketika itu juga dia sembuh. Haleluya. Teman, jalan-jalan Tuhan adalah jalan terbaik bagi setiap orang percaya. Tuhan ingin Anda menjadi kepala, garam dan terang dunia, dan berkelimpahan, tetapi dengan cara-Nya, bukan cara dunia. Ini artinya kita perlu menjadi kebenaran Firman Tuhan sebagai dasar untuk mengambil setiap keputusan dalam hidup kita. Setiap ada tawaran atau kesempatan akan sesuatu, Anda perlu terlebih dahulu melihat kepada kebenaran. Jika hal tersebut sesuai dengan kebenaran, lakukan; tetapi jika tidak, tinggalkan. Baca juga IBLIS BUKAN LAWAN YANG SEBANDING DENGAN ANDA Saya berikan contoh. Anda ditawari sebuah pekerjaan dengan gaji sangat besar dan fasilitas bagus. Namun, jika Anda bekerja di situ, Anda tidak memiliki waktu lagi untuk pergi ke gereja dan persekutuan. Berdasarkan Ibrani 1025, “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita …” sebaiknya Anda tolak tawaran tersebut. penulis mistermuryadi
JADIKEPALA DAN BUKAN EKOR. by David · Published April 7, 2020 · Updated April 14, 2020. Ulangan 28:13-14. Mengawali tahun dimensi yang baru, pesan Tuhan yang kuat bagi kita adalah Tuhan menyatakan dua pilihan: Jadi kepala atau jadi ekor! Jadi kepala atau jadi ekor! Tentu semua kita akan memilih untuk menjadi kepala, tapi tahukan kita
[ Ulangan 2813 “TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kau lakukan dengan setia. “ Apa yang terlintas di pikiran anda ketika membaca ayat ini? Apakah anda membayangkan anda berada di suatu posisi yang bagus dalam pekerjaan anda? Ataukah Anda dipercayakan memimpin suatu organisasi? Tidak ada yang salah dengan hal itu. Kita tahu bahwa dalam Alkitab ada beberapa kisah dimana Tuhan mempercayakan hamba-hamba-Nya untuk memegang suatu posisi tertentu. Contohnya, Daniel dan teman-teman, Yusuf, dan beberapa tokoh Alkitab lainnya. Namun, saya ingin mengajak saudara untuk melihat makna yang lebih dalam mengenai apa yang ingin Tuhan katakan kepada kita. Kalau kita melihat di dalam buku Yesaya 2810, kita akan menemukan prinsip bagaimana untuk mempelajari Alkitab. “Sebab harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini, tambah itu! “ Yesaya 2810 . Namun dalam bahasa Inggris, dikatakan seperti ini “Aturan demi aturan, kalimat demi kalimat, disini sedikit, disana Artinya adalah bilamana kita ingin mengetahui makna dari suatu ayat, maka kita harus membandingkannya dengan ayat lainnya. Dan didalam Filipi 26, dikatakan bahwa “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,” ayat ini berbicara mengenai Yesus, dan kemudian dilanjutkan di ayat yang ketujuh, “ melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan Yesus, yang merupakan Pemimpin, mau merendahkan diri dan menjadi sama dengan manusia. Pertanyaannya adalah, konsep apa yang sebenarnya Alkitab ingin katakan kepada kita? Bilamana kita bandingkan dengan Ulangan 28 13 di atas, terkesan seperti ada pertentangan. Mari kita selidiki lebih lanjut. Di Ulangan pasal yang ke 28 ayat 13, ada dua unsur yang disebutkan disana, yaitu Kepala dan ekor. Merupakan bagian yang paling awal dan paling akhir dari susunan tubuh makhluk hidup. Jadi, ada tubuh yang memiliki kepala dan ekor. Lalu apa maknanya? Dalam Alkitab, tubuh adalah lambang dari jemaat. Kita boleh membaca di dalam Roma 12 5 “demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang Lalu jika tubuh adalah jemaat, lalu siapa kepala dari jemaat itu? Efesus 122 “Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada .” Dan di dalam Efesus 523 “karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan Jadi, kita bisa melihat, bahwa kepala adalah Kristus sendiri. Lalu selanjutnya bagaimana dengan ekor? Dalam Wahyu 124 dikatakan bahwa “Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas Setan, yang dilambangkan dengan naga, menyeret sepertiga malaikat di surga dengan “ekor”. Yesaya 914 “Tua-tua dan orang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan DUSTA, itulah Pada akhirnya kita bisa pahami bahwa ekor memiliki arti dusta, dan kita tahu bahwa Setan adalah “bapa segala dusta“ Yohanes 844 dan ia menyeret malaikat-malaikat itu dengan dusta. Kesimpulannya adalah, Tuhan rindu agar kita boleh menjadi seperti Kristus, dalam perkataan, pemikiran dan perbuatan kita, bukan menjadi ekor, yaitu memiliki tabiat Setan, yaitu dusta. Bagaimana kita supaya menjadi seperti Kristus? “ mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu… kau lakukan dengan setia “ Ulangan 2813 . Belajar firman dan menghasilkan buah-buah yang sesuai dengan firman itu. Mari kita luangkan waktu untuk mendengarkan firman Tuhan, mempelajarinya, dan minta kuasa Tuhan agar firman itu berbuah dalam kehidupan kita sehari-hari sehingga karakter kita boleh menjadi seperti Kristus.
Sistem 25 untuk soalan teka silang kata dari ada ekor bukan haiwan bukan manusia. Sistem kita mengumpul soalan dan jawapan teka silang kata dan teka teki daripada silang kata yang popular, teka-teki yang terdapat di media massa, game Android dan lain-lain akhbar popular. Ada ekor bukan binatang, ada kepala bukan
Dear Sahabats, Ijinkan aku membagikan pengalaman yang berharga bersama Tuhan yang kualami di perusahaanku, Terminix Indonesia. Bukan untuk kesombongan diri & mencuri kemuliaan Tuhan, akan tetapi hanyalah untuk menyatakan betapa DASHYAT-nya Tuhan Yesus yang kita sembah, dan betapa DASHYAT-nya DAMPAK yang kita bisa lakukan jika Tuhan Yesus beserta kita. Kuteringat, semua berawal dari kira-kira 3 tahun yang lalu. Saat kurasakan Tuhan terus memanggilku untuk melakukan suatu tugas, melalui orang-orang di sekitarku. Diawali dengan upayaku untuk keluar dari perusahaanku yang terus menerus gagal, hingga istriku berkata, “Mungkin Tuhan punya maksud kenapa kamu tetap bekerja di Terminix.” Lalu tuntunan Gembala-ku di GBI WTC yang menyadarkan-ku tentang Panggilan & Amanat Agung, dimana perusahaan tempat kita bekerja adalah DOMAIN yang harus kita rebut dan menangkan untuk Tuhan. Selain itu, keikutsertaanku di KBC Kingdom Business Community yang memantapkanku untuk melangkah, yakni untuk berani menerapkan nilai2 Kebenaran dalam bekerja, apapun resikonya. Ya, Akhirnya aku melangkah. Untuk pertama kalinya, Aku memutuskan untuk mengundang Tuhan masuk ke dalam Sahabats yang diberkati Tuhan, Karena modal yang kumiliki dari Tuhan adalah jabatan-ku sebagai National Sales Manager, & keteladanan-ku berjalan mempraktekkan Kebenaran dalam keseharianku, & talenta-ku yaitu mengajar, Aku mulai melangkah. Aku memutuskan untuk mulai berkeliling cabang untuk mengajar, bukan tentang salesmanships seperti biasanya, tapi kali ini aku mengajar tentang Tuhan. Dashyat. Aku bukan seorang pendeta, pertobatan-ku baru menginjak tahun ke-3 saat itu, sehingga pengenalan-ku akan Tuhan pun belum terlalu mendalam, Tapi Roh Kudus-lah yang memberi keberanian pada diriku untuk melangkah. Aku mengajarkan teman2 di cabang, untuk menyadari pentingnya pemulihan hubungan dengan Tuhan, Aku mengajarkan nilai2 Kebenaran seperti pemulihan gambar bapa, gambar diri, luka bathin & keterikatan, Aku juga mengajak untuk meluruskan cara-cara bekerja/berbisnis yang selama ini tidak berkenan dihadapan Tuhan. Tentu, ini bukan suatu yang mudah buatku. Mengajarkan Tuhan kepada perusahaan yang 98% karyawannya menganut agama yg berbeda denganku, Yang pimpinan tertinggi-nya pun menganut agama yg berbeda denganku. Satu janji Tuhan yang terus Tuhan ingatkan padaku, Dan itu yang membuatku berani untuk terus melangkah, Engkau akan menjadi KEPALA & bukan EKOR. Dashyat. Ternyata, semua berjalan sangat baik, Dan ini tak lain membuktikan bahwa ini BUKAN karena kuat gagahku, tapi karena ada Yesus yang menyertai setiap langkahku. Sahabats ketahuilah, Hasilnya sangat dashyat. Di tahun pertama itu juga, perusahaan kami mengalami prestasi yang cukup menakjubkan. Dan ini mematahkan semua rasa pesimis yang timbul dari banyak pihak, Khususnya keragu-raguan apakah akan berhasil jika menjalankan bisnis dengan cara yang lurus. Tuhan telah membuktikan, Tanpa sogok pun perusahaan kami tetap maju, bahkan berkinerja sangat baik. Dashyat. Kini kupercaya, mujizat 5 roti & 2 ikan cukup memberi makan 5000 orang, juga aku alami. Hanya dengan modal baca talenta yang sederhana & keberanian utk melangkah, aku telah bisa ber-DAMPAK kepada perusahaan. Sahabats yang dikasihi Tuhan, Jujur, sesungguhnya aku sudah sangat puas dengan pencapaian yang sudah kualami. Tapi di tahun kedua, ternyata Tuhan membawaku naik lebih lagi terbang tinggi bagai rajawali. Tuhan mengarahkanku untuk bukan saja mengundang Tuhan masuk dalam perusahaan-ku, Melainkan untuk menjadikan Tuhan sebagai PUSAT dalam perusahaan-ku. Artinya, apapun itu yang kita lakukan haruslah menjadikan Tuhan sebagai dasar & yang utama. Dashyat. Kembali, Aku berkeliling cabang untuk mengajarkan nilai2 pentingnya Tuhan dalam kehidupan & pekerjaan kita, Bahwa Tuhan telah mempercayakan talenta & panggilan bagi setiap kita, & bahwa ada maksud Tuhan kenapa kita ditempatkan di perusahaan sekarang ini, Yakni untuk mengembangkan talenta kita & saling melengkapi untuk mencapai tujuan. Bekerja bukanlah untuk sekedar mencari uang. Bekerja bukanlah untuk sekedar mengejar kesuksesan. Bekerja adalah Amanah, DARI & UNTUK Tuhan. Haleluya. Kembali hasilnya, Kinerja perusahaan semakin membaik, Suasana kerja semakin nyaman, harmonis & sangat kekeluargaan. Dan ini membuka mata INDUK PERUSAHAAN kami. Kuteringat FirmanNya “Kota diatas bukit tidak mungkin tersembunyi.” Mereka akhirnya memutuskan untuk menjadikan kami model percontohan, Agar nilai-nilai Ketuhanan juga diterapkan di induk perusahaan kami. Dashyat. Tuhan telah membawaku naik lagi, Untuk juga ber-DAMPAK kepada induk perusahaanku. Ya, kuteringat akan janjiNya, Jika kita setia melakukan perkara kecil, Maka Tuhan akan percayakan perkara yang besar. Dan itulah yang kualami. Dashyat. Tahun ketiga, Apa yang tak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hatiku, Semua disediakan Tuhan buatku. Dimulai dengan CARA-nya yang ajaib, Tuhan memindahkanku ke People HRD Department dimana aku bisa lebih lagi fokus mengembangkan talentaku. Belum habis 6 bulan aku menjalankannya, Tuhan membawa perusahaanku mengalami restrukturisasi, Yang mengangkatku naik menjadi General Manager Operations Support. Dan visi perusahaan-ku yang baru adalah “Menjadi perusahaan terpandang di Asia Pasifik, dan mengembangkan setiap individu berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan.” Dashyat. Tahukah kau Sahabats, Tuhan tidak berhenti disitu saja, Kabar terakhir yang mengagetkan-ku. Sudah sejak lama, Terminix International menyadari pertumbuhan yang sangat pesat yang Terminix Indonesia alami, Berbeda jauh dengan Terminix di belasan negara lainnya. Dan selama beberapa tahun terakhir ini, Berulang kali dalam kunjungannya ke Indonesia, Mereka berupaya menemukan kunci keberhasilan kami. Dan aku percaya bukan suatu kebetulan, Beberapa hari yang lalu, Aku mendapat kabar bahwa terjadi perubahan pemahaman filosofi dari Terminix International, Yang semula filosofinya, Hormati Tuhan dalam segala tindakanmu, Bantulah karyawan untuk berkembang, & selalu berupaya mencapai yang terbaik, Maka OTOMATIS, perusahaan akan bertumbuh dalam profit. Kini filosofinya menjadi, Tuhan haruslah menjadi dasar dalam upaya kami mengembangkan karyawan, Tuhan haruslah menjadi dasar dalam upaya kami memuaskan pelanggan, Tuhan pulalah yang harus menjadi dasar dalam upaya kami mencapai profit. Dahsyat. Artinya, Kini Terminix International telah menjadikan Tuhan sebagai PUSAT dari now a GOD DRIVEN COMPANY, Sebuah perusahaan yang digerakkan oleh nilai-nilai Ketuhanan. Sebuah perusahaan yang digerakkan oleh Tuhan. Dashyat. Tuhan, sungguh aku terpesona. Kuteringat nubuatan seorang hamba Tuhan kepadaku, “Engkau seperti sarung tangan yang tidak ada artinya, tapi saat engkau mempercayakan TANGAN TUHAN untuk mengisi sarung tangan itu, maka engkau MAMPU melakukan perkara-perkara AJAIB.” Akhirnya Sahabats, Aku percaya tahun ini bukan akhir dari perjalananku bersama Tuhan. Aku percaya tahun-tahun ke depan, Tuhan akan bawa aku naik lagi ke level selanjutnya. Aku percaya Tuhan akan terus menggenapi janjiNya kepadaku, Engkau akan menjadi KEPALA & bukan EKOR. BSD, 27 Oktober 2010 Robby Hadisubrata
Biarlahjadi kepala bukan ekor. Kalau pun jadi ekor, jadilah ekor dari kepalamu bukan ekor dari kepala orang lain. #DarlingInspirasi #Motivator
TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia
H0YT0H1. d5y1f84m5n.pages.dev/283d5y1f84m5n.pages.dev/125d5y1f84m5n.pages.dev/137d5y1f84m5n.pages.dev/309d5y1f84m5n.pages.dev/86d5y1f84m5n.pages.dev/167d5y1f84m5n.pages.dev/399d5y1f84m5n.pages.dev/195d5y1f84m5n.pages.dev/64
jadi kepala bukan ekor